BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya zaman mengakibatkan tingkat kemampuan berfikir seseorang juga akan meningkat sehingga menyebabkan tingkat kebutuhan manusia semakin bermacam-macam. Jika dulunya seseorang puas dengan satu kebutuhan saja maka sekarang satu kebutuhan tersebut tidak menghasilkan kepuasan sehingga manusia menuntut hal-hal lain lagi yang belum dia dapatkan.
Meningkatnya kebutuhan manusia tersebut tidak hanya terjadi pada satu bidang melainkan di seluruh bidang yang ada dalam masyarakat. Begitu juga dengan bidang ilmu dan pendidikan hal ini karena semakin tinggi kebutuhan manusia diperlukan ilmu yang lebih tinggi pula sehingga dalam dunia pendidikan kurikulum yang lama tidak akan mampu memenuhi kebutuhan akan ilmu sesui kondisi zaman pada saat ini sehingga kurikulum harus senantiasa dilakukan pengembangan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini dengan tujuan agar mutu pendidikan meningkat. Apalagi pembangunan harus didukung oleh perkembngan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya bangsa yang unggul dan tangguh. Dukungan iptek tersebut dimaksudkan untuk memacu pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, maju, dan sejahtera. Iptek sendiri berlangsung sangat cepat bersamaan dengan persaingan antar bangsa yang semakin ketat dan meluas sehingga diperlukan persiapan untuk bisa menguasai, mengembangkan dan memanfaatkan iptek supaya SDM yang dimiliki tinggi dan selalu meningkat.
Dengan adanya perubahan zaman yang sangat cepat tersebut mengakibatkan banyak masalah-masalah baru yang bermunculan sehingga dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas untuk mencari penyelesainnya untuk itu dengan tingginya mutu pendidikan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Ilmu yang diperlukan saat ini tidak hanya bidang sosial maupun politik tetapi juga dalam bidang IPA karena perubahan zaman tersebut juga mengakibatkan berubahnya lingkungan alam sekitar.
Dalam mengenalkan ilmu pengetahuan yang baru terutama dalam bidang IPA harus dimulai sejak dini karena dilingkungan sekitar sudah berhubungan langsung dengan ilmu IPA terutama kimia karena semua makhluk tidak bisa terlepas dari kimia sebab semua materi yang ada di alam ini adalah kimia. Ilmu kimia tersebut harus dikenalkan pada anak-anak yang sudah mulai beranjak remaja karena pada masa usia segitu di harapkan siswa mulai mampu berfikir kritis dan ilmiah. Mengingat pentingnya ilmu kimia tersebut sebaiknya diketahui bagaimana kurikulum kimia serta pengembangannya untuk tingkat SMP dan bagaimana kenyataan yang terjadi dalam kehidupan nyata di Negara Indonesia.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan kurikulum pada bidang studi kimia di tingkat SMP?
2. Bagaimana kesesuaian kurikulum yang diterapkan dalam proses pengajaran di Indonesia dalam kehidupan nyata?
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
3. Untuk mengetahui pengembangan kurikulum pada bidang studi kimia di tingkat SMP?
4. Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum yang diterapkan dalam proses pengajaran di Indonesia dalam kehidupan nyata?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan Kurikulum
Pengertian
Sebelum mengetahui pengertian pengembangan kurikulum sebaiknya dikenal dulu dengan yang namanya kurikulum.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “curriculae” yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Menurut pengertian lama kurikulum adalah jangka waktu pendidikan yang ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijasah.(Oemar Hamalik,1995:16).
Namun seiring dengan berjalannya waktu pengertian kurikulum juga semakin berkembang bahkan ada bermacam-macam pengertian yang dapat dirumuskan antara lain pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.(Bab 1,pasal 1 butir 9).
Setelah mengetahui apa yang disebut dengan kurikulum selanjutnya akan dibahas tentang pengertian pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum luas dan spesifik.(Oemar Hamalik,184:183)
Karakteristik dalam Pengembangan Kurikulum
Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik dalam pengembangan kurikulum diantaranya sebagai berikut:
a. rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan yang jelas;
b. suatu progam atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah merupakan bagian dari kurikulum;
c. rencana kurikulum yang baik dapat menghasilkan terjadinya proses belajar yang baik;
d. rencana kurikulum harus mengenalkan dan mendorong diversitas diantara para pelajar;
e. rencana kurikulum harus menyiapkan semua aspek situasi belajar mengajar;
f. rencana kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa pengguna.
Landasan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional, kebutuhan pembangunan Nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Sedangkan pendidikan nasional itu sendiri berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Pengembangan Kurikulum Kimia SMP
Sebuah progam pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan jika direncanakan dengan baik. Untuk itu disetiap mata pelajaran harus mempunyai kurikulum bidang studi yang harus dirancang khusus untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten. Kurikulum kimia SMP juga dirancang sebagai pembelajaran yang berkompetsi hal ini dikarenakan kimia kimia memegang peranan penting sebagai salah satu pengetahuan untuk memperkenalkan para peserta didik dengan benda-benda di sekelilingnya bahkan dengan dirinya sendiri karena semua yang ada di alam ini merupakan zat kimia baik alami ataupun sintetis. Untuk itu sekarang ilmu kimia mulai diperkenalkan kepada siswa tingkat SMP sehingga dengan begitu siswa akan mengenal kimia yang ada disekitarnya dan mampu mengklasifikasikan mana zat kimia yang berbahaya dan mana zat kimia yang tidak berbahaya. Pengembangan kurikulum kimia SMP merespon perkembangan informasi, ilmu pengetahua, dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat pada masa sekarang ini.
Kimia merupakan salah satu aspek yang tergabung dalam bidang IPA yang mengkaji berbagai fenomena atau gejala baik makhluk hidup ataupun benda tak hidup yang ada di alam semesta. Untuk mengikuti perubahan zaman yang semakin modern ini Indonesia juga mengalami perubahan kurikulum yang terjadi berkali-kali. Pertama kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 1974 kemudian berpengaruh terhadap kurikulum 1984 dan kurikulum 1994 selanjutnya berubah menjadi kurikulum 2004 atau yang biasa disebut KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) kemudian pada tahun 2006 KBK telah disempurnakan menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) hingga sekarang ini.
Kurikulum 1974
Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak masa proklamasi kemerdekaan atau tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu telah terjadi beberapa kali pembaharuan kurikulum mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah. Pembaharuan kurikulum tersebut dilakukan untuk membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Pada kurikulum ini IPA belum begitu diperhatikan dan bidang studi kimia pun belum ada di tingkat SMP hal ini karena masih penyesuaian dari sistem pendidikan yang diterapkan oleh pemerintahan Belanda.
2. Kurikulum 1984
Kurikulum ini menggantikan kurikulum 1975 kurikulum ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan kerja industri pada masa itu. Pada kurikulum ini siswa dipersiapkan untuk kebutuhan kerja di industri. Pada kurikulum ini ilmu IPA juga belum diperhatikan apalagi untuk ilmu IPA murni hal ini karena pada masa ini ilmu ini dirasa belum diperlukan sehingga ilmu kimia pada saat ini juga belum diterapkan untuk anak SMP.
3. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berisi tentang kewenangan pengembangan yang seluruhnya berada ditangan pusat dan daerah sehingga sekolah tidak begitu terlibat, kemudian tidak terjadi penataan materi, jam pelajaran serta struktur program siswa hanya dianggap sebagai siswa yang harus menerima semua materi dan tanpa mempraktekannya. Pada kurikulum ini siswa sangat pasif, siswa hanya datang, duduk diam mendengarkan sehingga potensi siswapun kurang bisa dioptimalkan. Pada masa ini bidang studi kimia juga belum bisa direalisasikan pada tingkat SMP.
Kurikulum KBK
Perubahan kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi kurikulum KBK ini karena mutu pendidikan di Indonesia kurang baik. Hal ini dapat terjadi karena pada kurikulum 1994 siswa hanya bersifat pasif, siswa tidak dapat menerapkan ilmu yang dia dapatkan karena sistem dalam kurikulum ini siswa hanya menghafal tanpa memahami isinya sehingga apa yang dia hafal juga akan mudah lupa. Oleh karena itu, dengan kurikulum KBK ini siswa dapat diharapkan bersifat aktif, mampu berfikir kritis dan kreatif. Pada kurikulum ini sekolah mendapatkan kewenangan dalam mengatur dan menyusun kurikulum di sekolahnya.
Pada kurikulum ini bidang studi kimia sudah mulai diterapkan pada tingkat SMP. Pada kurikulum ini mata pelajaran bidang IPA tingkat SMP yang meliputi fisika, biologi, dan kimia masih terpisah-pisah belum ada keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan yang lainnya dalam satu bidang IPA sehingga guru-guru yang mengajari masih berbeda-beda dari tiap bidang studinya.
Kurikulum KTSP
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum lanjutan dari kurikulum KBK. KTSP bertujuan untuk menyempurnakan kurikulum KBK. Pada kurikulum ini prinsipnya hampir sama dengan kurikulum KBK. Pada kurikulum ini guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi siswanya. Keberhasilan pendidikan akan tergantung pada sekolah dan guru yang menerapkan kurikulum tersebut dengan harapan dapat meningkatkan kualitas SDM.
Agar peserta didik SMP dapat mempelajari IPA dengan benar, mata pelajaran IPA di SMP hendaknya diajarkan secara utuh atau terpadu, tidak dipisah-pisahkan antara biologi, fisika, dan kimia. Misalnya pada bidang studi kimia dalam mengajarkannya harus dikaitkan dengan mata pelajaran fisika dan biologi.
Ketidak-utuhan konsep IPA dalam pembelajarannya secara psikologis dirasakan berat bagi peserta didik tingkat SMP. Pembelajaran IPA di SMP secara utuh akan mengajak peserta didiknya untuk mulai ke arah berpikir abstrak dengan mengenalkan IPA secara utuh dengan harapan muncul upaya penyelidikan-penyelidikan ilmiah. Menjadikan materi IPA di SMP secara terpadu seperti yang digariskan oleh Kurikulum KTSP semata untuk merespon pertanyaan kritis mengenai materi IPA sebelumnya. Sehingga, materi IPA kurikulum KTSP untuk SMP didesain untuk menjawab persoalan-persoalan pada masalah-masalah yang umum.
Implementasi Kurikulum Kimia dalam Pengajaran
Dalam menerapkan kurikulum kimia di tingkat SMP ini belum ada kesesuaian dengan apa yang diharapkan sebagimana yang terdapat dalam kurikulum KTSP. Dalam sistem pendidikan nasional secara nyata sampai saat ini belum melahirkan secara khusus guru IPA, melainkan menghasilkan guru biologi, kimia, dan fisika. Untuk itulah IPA di SMP diajarkan secara terpisah sekaligus mengakomodasi keberadaan guru biologi dan fisika. Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran IPA dengan situasi lebih alami dan situasi dunia nyata, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang IPA dan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran bermakna yang memungkinkan siswa menerapkan konsep-konsep IPA dan berpikir tingkat tinggi dan memungkinkan mendorong siswa peduli dan tanggap terhadap lingkungan dan budaya.
Meskipun belum ada guru khusus bidang IPA guru-guru bidang studi harus saling berkomunikasi antara guru bidang studi yang satu dengan yang lainnya. Sehingga akan didapatkan materi IPA yang terpadu. Tapi apa yang terlihat dalam kenyataan pembelajaran. Guru menjelaskan materi masing-masing tanpa mengaitkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini membuktikan bahwa implementasi kurikulum kimia belum ada kesesuaian dengan apa yang di harapkan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kimia merupakan salah satu aspek yang tergabung dalam bidang IPA yang mengkaji berbagai fenomena atau gejala baik makhluk hidup ataupun benda tak hidup yang ada di alam semesta. Untuk mengikuti perubahan zaman yang semakin modern ini Indonesia juga mengalami perubahan kurikulum yang terjadi berkali-kali termasuk kurikulum kimia. Pertama kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 1974 kemudian berpengaruh terhadap kurikulum 1984 dan kurikulum 1994 selanjutnya berubah menjadi kurikulum 2004 atau yang biasa disebut KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) kemudian pada tahun 2006 KBK telah disempurnakan menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) hingga sekarang ini. Namun kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran selama ini belum sesuai dengan kurikulum kimia yang terdapat dalam KTSP dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik,Oemar.2008.Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.Bandung: Remaja Rosdakarya
Hamalik,Oemar.2003.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara